Tak Hanya di Kemukus, Makam Roro Mendut Yogyakarta Juga di Jadikan Tempat Ritual Seks


Simburnaikupdate – Yogyakarta – Belum reda keprihatinan banyak pihak terhadap ritual seks di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah, rupanya fenomena yang sama juga ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tepatnya di sebuah makam tua di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, sebelah timur Kota Yogyakarta.

Salah seorang warga asli setempat yang bernama Eko mengatakan, seks memang menjadi salah satu ritual yang diyakini beberapa peziarah yang datang ke sana.

“Tapi mboten kaliyan garwane nggih (Tapi bukan dengan istri atau suaminya, ya),”‎ kata Eko, Sabtu (6/12).

Menurutnya, hingga saat ini masih ada saja yang datang ke makam itu dan percaya akan mendapat berkah karenanya. Ada yang datang berpasangan, dan kadang berombongan.

“Pernah datang ke sini rombongan 50 orang, pakai mobil banyak sekali. Ada yang dari Solo, Sumatera, Surabaya,” kata Eko.‎

Terdapat dua buah makam yang dipercaya warga sekitar merupakan makam Roro Mendut‎ dan Pronocitro. Dua makam ini terletak di tengah hutan kecil yang berada di tengah desa, tepatnya di Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DIY. Hutan ini dahulu kala dikenal dengan nama hutan Cepor.

Eko, mengatakan bahwa kawasan hutan itu merupakan tanah khas desa. Kedua makam itu berada di pinggir sisi selatan hutan.

Ketika mendatangi makam itu bersama detikcom, Eko harus membabat belukar yang menutupi jalan tanah setapak.

Ratusan nyamuk menyerbu, apalagi di musim hujan seperti saat ini. Saat tiba di cungkup, terdapat bunga tabur yang masih segar ada di dalamnya.

Banyak pepohonan rindang berukuran sedang yang mengelilingi makam yang terlindungi sebuah bangunan rumah kecil atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan sebutan cungkup. Cungkup makam tersebut tampak tak terurus, beberapa bagian dindingnya menghijau karena lumut.

Di beberapa sudutnya tampak retak. Dan terdapat bekas teras yang kini hancur. “Depannya ini tadinya ada terasnya, tapi hancur karena gempa. Sudah tidak ada lagi yang ngurus,” kata Eko.

Di Kemukus pada pekan lalu sudah tak nampak aktivitas ritual seks. Warung reman-remang di kawasan itu sudah ditertibkan Pemkab Sragen.

Sumber : disini

Jangan lupa berikan komentar