Suksesnya Turnamen “Pemuda Cup” Simbur Naik diwarnai kritik


Simburnaikupdate – Simburnaik – Turnamen “Pemuda Cup” antar pemuda Simbur Naik sudah selesai kemaren sore, Jum’at (28/11). Tapi sangat disayangkan penyelesaian turnamen diwarnai dengan tindakan yang tidak sportif, ada indikasi kecurangan yang menyebutkan bahwa salah satu team peserta Turnamen merekrut beberapa pemain yang berasal dari luar desa Simbur Naik.

Walaupun Kepala Desa beserta Panitia Turnamen sudah menetapkan Citra Utama sebagai pemenang dalam turnamen ini setelah menaklukkan Karya Muda dengan skor 2-0. tak pelak masih menimbulkan berbagai protes dan kritik yang muncul dari warga dan peserta turnamen.

Beberapa protes dan kritik yang muncul menyebutkan bahwa seharusnya Turnamen belum selayaknya usai, karna masih ada laga yang tertunda antara Pancasila Sakti vs Rajawali FC kemaren sore (28/11).

Pancasila Sakti salah satu team yang diunggulkan sebagai pemenang dalam Turnamen ini mengundurkan diri karna protesnya tidak ditanggapi oleh Panpel, Pancasila Sakti menduga bahwa salah satu team peserta Turnamen merekrut beberapa pemain yang berasal dari luar desa Simbur Naik dan jelas itu merupakan tindakan yang tidak sportif dan melanggar tatib (tata tertib)Turnamen.

Salah seorang warga Simbur Naik yang kurang puas dengan ending Turnamen, mengatakan “ia bro… dengar-dengar sudah 15 menit main terus mau masuk pemain luar tu, ada empat orang katanya dari Kampung Tengah, tapi aku juga kurang paham, soalnya dengar dari salah seorang pemain Pancasila.” kata AH saat dikomfirmasi simburnaikupdate kemaren.

Tak sampai disitu komentar yang tak sedap juga datang dari pemain Pancasila Sakti mengungkapkan “berani protes kan karena dengan dasar tatib yang dikeluarkan oleh panitia. Jika seandainya tim lain juga merekrut beberapa pemain luar, apa jadinya Turnamen ini ?” ungkapnya.

“Bukannya ajang ini bertujuan untuk melirik pemain-pemain muda yang berbakat agar ada regenerasi? Anehnya, mereka yang cukup dewasa dan sadar akan pelanggaranya ko masih ngotot pengen dibenarkan. Ngotot karena benar wajar toh, udah salah ngotot pula, terus nyalah-nyalahin panitia.” tambahnya dalam komentarnya yang dikutip dari akun facebook grup simburnaikupdate.

Dari kejadian ini hendaklah panitia menjadikan pelajaran yang berharga, agar kedepannya tidak akan lagi terjadi hal semacam ini untuk event apapun yang akan diselenggarakan oleh desa atau pemuda nantinya. (simbur)

Jangan lupa berikan komentar